Kereta Api Indonesia Masa ke Masa

Friday, 9 April 2010

Kereta Api adalah salah satu sarana transportasi yang cukup penting dalam mobilitas suatu penduduk baik dari kota maupun sebaliknya. Tak terkecuali untuk penduduk di Pulau Jawa dan juga pulau Sumatera. Khusus untuk pulau Jawa, Sebagai salah satu pulau yang mempunyai jumlah penduduk yang padat, sarana transportasi ini sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat. Terutama oleh masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah.

Kereta Api sendiri sebenarnya bukan sarana transportasi yang baru di Indonesia, kereta api sendiri sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya peletakan batu pertama pendirian jalan Kereta Api di Indonesia pada tahun 1864 oleh Gubernur Jenderal Baron Van Den Beele. Sedangkan rute Kereta Api di Indonesia yang pertama kali dan dibuka untuk umum adalah pada tahun 1867 yaitu pada rute Kemidjen-Tanggung, di daerah Jawa Tengah.

Kemudian setelah itu dalam perkembangan selanjutnya Kereta Api mengalami beberapa kemajuan diantaranya yaitu pembangunan jalur Kereta Api di Indonesia yang berangsur-angsur mulai naik secara pesat, hingga pada tahun 1900 telah mencapai panjang sekitar 3338 Km di seluruh wilayah Hindia Belanda. Dan kemudian pada tahun 1939 mencapai panjang sekitar 6811 Km. Dan pada masanya Kereta Api memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat di Hindia Belanda khususnya di pulau Jawa yaitu selain mengangkut penumpang juga mengangkut barang-barang hasil tambang dan sumber daya lainnya.
Hingga tiba akhirnya penjajahan Belanda berakhir dan digantikan oleh Jepang, Kereta Api tetap menjadi sarana transportasi yang penting terutama dalam mengangkut pasukan. Pada masa pendudukan Jepang ini ada suatu catatan yang penting yaitu mengenai rel-rel yang dibawa oleh Jepang ke Burma, dan rel itu berasal dari Sulawesi. Di daerah Sulawesi pada masa penjajahan Belanda hendak dibangun jalur Kereta Api antara Makassar dan Maros. namun semua itu gagal karena Belanda takluk lebih dulu oleh Jepang.

Sampai akhirnya tiba Zaman kemerdekaan, Kereta Api tetap memegang peranan yang penting, bahkan dalam perjalanan dari Jakarta menuju Jogjakarta, presiden Sukarno beserta pejabat Negara lainnya menggunakan Kereta Api dalam perjalanan mereka. Setelah itu perkembangan Kereta Api mengalami sedikit penurunan. Penurunan itu berupa dengan berkurangnya panjang rel pada era sekitar tahun 1950-an.

Pada perkembangan selanjutnya, Kereta Api masih tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam hal transportasi darat selain tentunya menggunakan moda transportasi bus dan angkutan lainnya. Namun saat ini jika dilihat kualitas perkeretaapian di Indonesia dirasa semakin buruk saja yaitu dengan pelayanan yang buruk seperti masih banyaknya calo-calo tiket dan juga kondisi stasiun yang kotor dan kurang begitu terawat selain itu kualitas dari kereta api itu sendiri pun belum begitu maksimal seperti contohnya Kereta Listrik yang sering mengalami keterlambatan.

Selain itu saat ini sering pula terdengar adanya kecelakaan Kereta Api di berbagai daerah mulai dari anjloknya Kereta sampai tabrakan Kereta Api itu sendiri,seperti yang pernah terjadi pada tahun 1987 yaitu adanya Tragedi Bintaro yang mengakibatkan lebih dari seratus orang tewas. Sampai saat ini peristiwa tersebut masih tercatat sebagai tragedi terbesar dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia.

Bahkan hal lainnya yang cukup membuat miris adalah adanya jalur Kereta Api di Indonesia yang dianggap sebagai sebuah citra buruk dari perkeretaapian Indonesia yaitu jalur kereta Api antara Jakarta dan Rangkasbitung. Mengapa disebut buruk? Karena di jalur ini, Kereta api yang mengadakan rute ini seperti pasar yang sedang berjalan. Di dalam Kereta Api ini transaksi perdagangan juga terjadi bahkan Kereta ini lebih layak dikatakan sebagai sebuah pasar ketimbang sebuah Kereta berpenumpang.

Sebenarnya ada banyak solusi untuk memecahkan semua masalah ini yaitu adanya perhatian yang lebih dari pemerintah melalui Kementrian Perhubungan dan juga peningkatan pelayanan dari pihak PT. Kereta Api itu sendiri dalam membenahi dan melayani masyarakat. Dan yang terpenting dari itu semua adalah adanya kesadaran dari kita sendiri sebagai pengguna Kereta Api untuk merawat dan menjaga kondisi dari Kereta Api itu sendiri dan juga fasilitas-fasilitas yang ada lainnya.

Namun dengan segala kekurangan dan kelebihannya, saat ini kereta api masih tetap menjadi pilihan utama masyarakat, terutama di pulau jawa dalam berpergian dan juga menjalankan aktivitas lainnya. selain harganya yang relatif terjangakau, perjalanan menggunakan kereta api termasuk yang mengasyikan karena pemandangan yang disajikan dalam perjalanan tersebut. Contohnya adalah perjalanan dari Jakarta menuju Bandung. Dan mudah-mudahan kedepannya PT.Kereta Api dapat meningkatkan kualitasnya agar lebih baik lagi dan masyarakat merasa nyaman bila mengguanakan Kereta Api.

M. Alfian Nugraha Fauzi (Pend. Sejarah 2008)

Sumber:
Wikipedia.com
Majalah Kereta Api 2008
Koran Republika edisi Sabtu, Januari 2010


Share/Bookmark Baca Selengkapnya......

Misteri Kematian John F Kennedy




Siapa yang tidak kenal John F. Kennedy atau yang biasa disebut dengan inisial JFK. Dia adalah mantan presiden AS yang ke-35. JFK terkenal dengan kata-katanya yang terkenal, yaitu “ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country”. Kata-kata tersebut diucapkan saat pidato pelantikannya. Kennedy merupakan satu-satunya Presiden AS yang pernah bersahabat dekat dengan Presiden RI, Soekarno. Kennedy dikenal sebagai Presiden yang flamboyan, kharismatik dan muda.
Di sini kita akan membicarakan perihal kematiannya yang hingga kini masih menjadi kontroversi. Jumat, 22 November 1963. Presiden ke-35 AS John Fitzgerald Kennedy dan rombongan melakukan iring-iringan di Dallas, Texas. Ada tiga agenda Kennedy dalam kunjungan ke Dallas kala itu. Salah satunya adalah menggalang suara dari Partai Demokrat di kota itu dan pengumpulan dalam kampanye pemilihan presiden pada November 1964. Pada saat melintasi Elm Street atau di depan Dealey Plaza, JFK ditembak oleh seorang pembunuh dengan menggunakan senjata api jenis sniper. Tembakan pertama menembus leher Kennedy hingga mengenai lengan Gubernur Texas, Connoly yang pada saat itu duduk tepat di belakang Kennedy.

Tembakan kedua mengenai tepat kepala Kennedy sehingga darah beserta isi kepalanya berceceran keluar. Kennedy ditembak oleh dua orang, namun Warren Comission (tim khusus yang menyelidiki kematian Kennedy) menyimpulkan bahwa Kennedy ditembak oleh satu orang, yaitu Lee Harvey Oswald. Lee dituduh menembak Kennedy dari lantai enam gedung Texas School Book Depository. Dari 104 saksi mata yang dimintai keterangan oleh polisi , 53.8% diantaranya meyakini arah tembakan berasal dari Texas School Book Depository. Sebanyak 33.7% meyakini tembakan berasal dari perbukitan kecil (grssy knoll). Kemudian 7.7% meyakini tembakan berasal dari tempat diantara grssy knoll dan Texas School, sementara 4.8% lainnya meyakini tempakan berasal dari 2 tempat yang berbeda.
Setelah 1 jam 20 menit, polisi menangkap Lee Harvey Oswald, tetapi dua hari kemudian ia ditembak di bagian perut oleh Jack Ruby ( pemilik sejumlah klub malam dan strip club) pada saat akan dibawa ke mobil penjara.
Berikut adalah beberapa pendapat tentang pembunuhan Kennedy :
Israel Ada di Balik Pembunuhan JFK
Israel berada di balik pembunuhan Presiden AS John F Kennedy pada tahun 1963. Hal itu terjadi karena John F Kennedy menekan David Ben Gurion, Perdana Menteri Israel saat itu, soal nuklir Israel. Demikian diutarakan oleh Moderchai Vanunu kepada mingguan London berbahasa Arab Al-Hayatt, yang hasilnya akan diterbitkan dalam suplemen harian itu bernama Al-Wassat.
Lee Harvey Oswald
Secara terpisah, sebuah sumber di Israel kepada WorldNetDaily mengatakan, setelah pembunuhan JFK, intelijen Israel melakukan sebuah tugas untuk memperlihatkan bagaimana Lee Harvey Oswald (penembak JFK) bisa membunuh JFK dari posisinya di lantai 6 sebuah gedung yang dekat dengan iringan-iringan JFK di Kota Dallas.
Sejumlah dokumen dan transkrip pembicaraan tentang rencana pembunuhan Presiden John Fitzgerald Kennedy (JFK) ditemukan. Ruby Carousel Club, Dallas, Amerika Serikat (AS), pada 4 Oktober 1963, terjadi sebuah pembicaraan penting soal konspirasi pembunuhan. Jack Ruby selaku pemilik Ruby Carousel Club dan Lee Harvey Oswald berdebat rencana besar untuk “membersihkan” John F Kennedy.
Keduanya berdebat keras dengan kata-kata tajam dan penuh ketegangan.
Lee: Banyak cara untuk membersihkan dia (Jaksa Agung Robert Kennedy) tanpa harus membunuhnya?
Ruby: Bagaimana caranya?
Lee: Saya bisa menembak saudaranya.
Ruby: Maksudmu Tuan Presiden.
Lee: Betul,Tuan Presiden.
Ruby: Namun, tindakan itu tidak patriotik.

Pada pembicaraan yang tegang tersebut Lee menyatakan akan membunuh semua keluarga Kennedy serta membutuhkan senapan dan gedung yang tinggi. Kemudian, dalam pembicaraan itu, Ruby berkata, “Kamu terlalu banyak mengajukan pertanyaan. Ingat, mereka tahu apa yang kamu rencanakan, tapi kamu tidak tahu mereka. Mereka selalu mengawasimu…”.
Achmad Seftian (Pend Sejarah o8)


Share/Bookmark Baca Selengkapnya......

Anak E Douwes Dekker

Thursday, 8 April 2010


Foto tersebut merupakan foto dari Douwes Dekker, salah satu pahlawan nasional. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu bagaimana menghargai jasa para pahlawannya. Namun, tampaknya pepatah itu tidak berlaku di Indonesia. Para pejuang, janda hingga anak mereka justru terpinggirkan. Salah satunya adalah putra dari Douwes Dekker.
Lelaki 65 tahun yang terbaring lemah di ICU Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo, Jakarta Pusat, ini bernama Koesworo Setiabudi. Dia anak terakhir Douwes Dekker atau yang lebih dikenal dengan nama Dokter Setiabudi. Pria tua ini terbaring lemah setelah menjalani operasi kanker usus yang telah lama dideritanya. Kini kondisinya terus stabil. Rencananya, ia akan dipindahkan ke ruang perawatan.
Yang menyedihkan, Koesworo terpaksa mengajukan surat keterangan miskin karena keterbatasan biaya. Lelaki yang fasih berbahasa Jawa dan Sunda ini mengaku, meski sang ayah adalah salah satu dari tiga serangkai, namun tak pernah sekalipun pemerintah mengapresiasi jasa sang ayah. Hanya seonggok surat dan piagam yang menyatakan bahwa nama sang ayah termasuk dalam daftar perintis kemerdekaan serta Bintang Mahaputra.
Sejak tahun 1950 atau sejak meninggalnya sang ayah, tidak ada tunjangan ataupun bentuk penghargaan lain sebagai ganti perjuangan sang ayah memajukan dunia pendidikan di Indonesia.
Semua perawatan telah diterima oleh Koesworo. Namun, ia tidak tahu bagaimana cara membayar tagihan rumah sakit. Koesworo mengaku tidak pernah menerima royalti atas buku-buku ayahnya yang diterbitkan kembali.
Ini adalah potret kecil sebuah bangsa yang hanya menghargai nilai, bukan warisannya. Jika para pahlawan ini tahu di masa depan, anak cucu mereka akan ditelantarkan pemerintah apakah mereka akan tetap berjuang demi Tanah Air ini.(DOR)

Sumber: MetroTVnews.com

Achmad Seftian (Pend Sejarah 08)


Share/Bookmark Baca Selengkapnya......

Arya Wiraraja

Tuesday, 6 April 2010

Politik memiliki artian sebagai cara untuk mencapai masyarakat yang lebih baik1. Namun politik juga sering didefinisikan sebagai suatu cara untuk mencapai sesuatu yang diinginkan dengan cara apapun dan bertujuan untuk menguasai. Sedangkan orang yang terjun kedalam politik disebut sebagai politikus. Politik sudah sering digunakan oleh banyak orang, terutama untuk orang-orang yang menginginkan kekuasaan. Namun terkadang politik sering dijadikan alat untuk melakukan penaklukan demi mencapai tujuan tersebut, meskipun memang tercipta masyarakat yang lebih baik tapi sangat disayangkan dalam perjalanannya sering diawali dengan adanya pertumpahan darah.

Pada zaman Jawa Kuna saat itu sudah mulai banyak kerajaan-kerajaan yang berdiri dan karena kerajaan-kerajaan merupakan suatu pemerinahan maka politik sudah sering dilakukan, hal ini terlihat dari bukti-bukti yang menunjukkan adanya hubungan kerjasama antara suatu pemerintahan dengan pemerintahan yang lain. Bahkan politik pada masa itu sudah mulai digunakan untuk melakukan perluasan daerah kekuasaan bagi kerajaan-kerajaan yang ada pada saat itu baik dengan cara diplomasi ataupun penaklukan dengan peperangan dan kadang digunakan juga untuk mengejar kepentingan perseorangan.
Banyak ide atau yang lebih dikenal dengan nama Arya Wiraraja dapat disebut sebagai seorang politikus yang handal pada zaman Jawa Kuna. Hal ini ditunjukkan dengan bukti-bukti berupa cerita-cerita tentang bagaimana ia membantu orang lain untuk mendapatkan kekuasaan. Seperti contoh bagaimana ia membantu Raja Jayakatwang menaklukkan kerajaan Singasari yang pada saat itu dipimpin oleh Raja Kertanegara2 atau keika ia membantu Raden Wijaya dalam mendirikan kerajaan baru yang dinamakan Majapahit3. Dengan melihat bukti-bukti tersebut dapat dikatakan bahwa Arya Wiraraja sangat berperan penting dalam kegiatan politik kedua kerajaan tersebut meski dengan zaman yang berbeda.
Namun melihat bukti-bukti tersebut muncul pertanyaan apa yang sebenarnya dicari oleh Arya Wiraraja. Apakah ia menginginkan kekuasaan meskipun ia telah memiliki kekuasaan sebelumnya atau ia ingin memperluas daerah kekuasaannnya namun dengan cara seperti itu bukankah dengan ia membantu kerajaan malah membuatnya harus tunduk terhadap raja yang memerintah atau bahkan ia hanya ingin menunjukkan sebuah eksistensi dalam dunia politik saat itu? Tulisan ini dalam batasan tertentu mencoba untuk mengkaji dengan melihat sedikit dari sejarah dari kehidupan Arya Wiraraja. Dalam melakukan kajian tersebut, tulisan ini mengembangkan satu tesis bahwa Arya Wiraraja melakukan itu semua untuk mendapatkan kekuasaan dibanding untuk memperlihatkan ekistensi di kancah politik saat itu.

Dalam tulisan ini, saya menggunakan tiga tahapan penting dalam kehidupan politik Arya Wiraraja yaitu: 1) Arya Wiraraja di Singasari, 2) peran Arya Wiraraja di Kadiri, 3) Arya Wiraraja di zaman Majapahit. Karena dengan melihat ketiga tahapan tersebut dapat dilihat apa yang dilakukan dan apa yang diraih Arya Wiraraja dalam kehidupan politik yang ia jalani.

Demung yang Tersingkirkan
Singasari mencapai puncak kejayaan ketika masa pemerintahan Kertanegara, namun dibalik kesuksesannya itu ia banyak mengambil keputusan yang kontroversial dan lebih mementingkan peraasannya sendiri. Ini terbukti dengan keputusannya yang banyak menyingkirkan para anggota pemerintahan yang ada di dalam kerajaan. Selain itu keputusannya juga membuat rakyatnya mengalami kegelisahan. Keglisahan tersebut dapat terlihat dengan banykanya pemberontakkan yang terjadi pada masa pemerintahannya.

Banyak pegawai pemerintahan yang pada saat itu disingkirkan karena mereka tidak setuju denga politik luar negeri Kertanegara. Dari semua pegawainya tersebut ada beberapa yang melakukan pemberontakkan terhadap Kertangara seperti Mpu Raganata yang diturunkan menjadi ramadhyaksa di Tumapel, kemudian Tumenggung Wirakreti yang diturunkan menjadi mantri angabhaya4 dan Banyak Wide atau Arya Wiraraja yang diturunkan menjadi adipati di daerah Sumenep Madura Timur.
Namun pemberontakan pertama pada masa pemerintahannya bukanlah dari tokoh-tokoh tersebut melainkan dari Kelana Bhayangkara dan Cayarja. Meski pemberontakkan terebut berhasil ditumpas, namun pemberontakkan tersebut cukup membuat politik luar negeri Prabu Kertanegara menjadi terhambat6.

Setelah semua pemberontakkan tersebut ditumpas barulah politik luar negeri kerajaan Singosari mulai dijalankan. Politik tersebut adalah perluasan wilayah kekuasaan kerajaan Singasari keseberang lautan yang lebih dikenal sebagai ekspedisi Pamalayu. Dengan adanya ekspedisi ini membuat kerajaan Singasari menjadi kosong, kosong disini berarti tidak adanya kekuatan yang cukup untuk mempertahankan kerajaan apabila mendapatkan serangan. Hal ini dimanfaatkan oleh Raja Muda Jayakatwang untuk menyerang Singasari atas saran dari Arya Wiraraja.

Balas Dendam Sang Adipati
Kadiri disini adalah lanjutan dari kerajaan Kadiri sebelumnya, kerajaan ini didirikan lagi oleh Raja Muda Jayakatwang yang memberontak terhadap Prabu Kertanegara dan berhasil membunuh sang Prabu dan menaklukkan Singasari. Beliau adalah seorang Raja bawahan di daerah Gelang-gelang yang merupakan auatu daerah kekuasaan dari kerajaan Singasari yang diangkat oleh Prabu Kertanegara yang sebelumnya adalah seorang pegawai kerajaan.

Pada awalnya Raja Jayakatwang memang berniat untuk melakukan pemberontakkan kepada Prabu Kertanegara, hal ini dimaksudkan untuk membalas dendam leluhurnya yaitu Jayanegara yang pada waktu ia berkuasa dikalahkan oleh Ken Arok yang merupakan leluhur dari Kertanegara.

Arya Wiraraja yang ingin membalas sakit hatinya kepada Kertanegara mengetahui hal tersebut. Kemudian Arya Wiraraja melalui putranya sendiri mengirimkan surat kepada Raja Jayaktwang7. Yang berisiskan saran untuk segera menyerang Singasari karena paa saat itu dalam keadaan kosong. Surat itu berbunyi :
“Tuanku, patik baginda bersembah kepada paduka Raja. Jika paduka Raja bermaksud untuk berburu di tanah lapang lama, hendaknya paduka Raja sekarang berburu. Ketepatan dan kesempatannya baik sekali. Tak ada bahayanya, tak ada harimau, tak ada banteng, dan tak ular durinya. Ada harimau tapi tak bergigi8."

Dalam suratnya diatas, Arya Wiraraja memberitahukan bahwa bila Raja Jayakatwang ingin menyerang Singasari dilakukan saat ini, karena Singasari dalam keadaan yang kosong, tidak ada Patih dan tidak ada prajurit. Yang ada hanya Mpu Ragnata yang sudah tua yang dianggap sebagai harimau tak bergigi.

Kemudian Raja Jayakatwang menyerang Singasari dan berhasil menyudutkan pasukan yang tersisa yang ada di Singasari. Akhirnya Jayakatwang berhasil membunuh Prabu Kertanegara dan menguasai Singasari dan mendirikan kerajaan Kadiri, inii semua berkat saran dari Adipati Sumenep yang bernama Arya Wiraraja.

Tujuan Akhir Sang Adipati

Raden Wijaya yang merupakan menantu Kertanegara berhasil melarikan diri bersama keempat putri Kertanegara dari serangan Jayakatwang. Beliau melarikan diri ke daerah Madura atau lebih tepatnya ke daerah Sumenep. Sesampainya di Sumenep beliau diterima dengan baik oleh Adipati Sumenep yaitu Arya Wiraraja.

Hal ini dilakukan oleh Arya Wiraraja karena ia ingin membalas budi kepada Raden Wijaya. Dahulu Arya Wiraraja pernah mengabdi kepada Narasingamurti yang merupakan kakek dari Raden Wijaya. Namun Raden Wijaya awalnya tidak begitu percaya, karena Raden Wijaya masih tidak mengerti kenapa Arya Wiraraja mengkhianati mertuanya yaitu Prabu Kertanegara, namun karena mendengarkan penjelasannya beliau akhirnya mengerti.
Akhirnya Arya Wiraraja mau menolong Raden Wijaya untuk menaklukkan Raja Jayakatwang, namun pertolongan ini tidak cuma-Cuma, Raden Wijaya menjanjikan akan membagi tanah Jawa menjadi 2 apabila Arya Wiraraja mau membantu mereka dan ini membuat Arya Wiraraja sangat senang.
Arya Wiraraja akhirnya menyarankan kepada Raden Wijaya untuk menyerah dan berjanji untuk mengabdi kepada Raja Jayakatwang. Raden Wijaya akhirnya mengikuti saran dari Arya Wiraraja, beliau bersama pengikutnya menghadap Jayaktwang dan mengakui kekuasaan Raja Jayakatwang dan untuk membunktikannya Raja Jayakatwang menguji kesetiaan Raden Wijaya dan pengikutnya dengan cara mereka semua harus melawan prajurit dari Kadiri. Raden Wijaya akhirnya memenangkan pertarungan itu, dan Jayakatwang memberikan kepercayaan kepada Raden Wijaya. Kemudian Arya Wiraraja menyarankan kepada Raja Jayakatwang untuk memberikan daerah di hutan Tarik kepada Raden Wijaya dengan alasan agar Jayakatwang memiliki tempat untuk beristirahat ketika sedang berburu, dan untuk membalas budi beliau mengabulkannya.

Pemberian ini sangatlah memberikan arti yang sangat besar bagi Raden Wijaya. Dengan begitu beliau dapat menyusun kekuatan untuk menghancurkan Jayakatwang. Dengan tanah pembrian itu bliau membuat tempat persinggahan perburuan untuk Jayakatwang, namun dibalik itu semua beliau membuat dan membangun benteng pertahanan guna melancarkan serangan pada Raja Jayakatwang.

Akhirnya saat yng ditunggu telah datang, namun terdapat sedikit masalah disana. Ketika pasukan Raden Wijaya atas saran Arya Wiraraja ingin menyerang Kadiri, tentara Mongol kembali ke tanah jawa dengan tujuan untuk menghancurkan Kertanegara. Menerima saran dari Arya Wiraraja, Wijaya mengutus orang untuk menyampaikan pesan bahwa beliau mau tunduk kepada Kaisar Mongol dengan syarat mau membantu melenyapkan Jayakatwang, dan para tentara Mongol itu percaya.
Namun rencana tersebut diketahui oleh Prabu Jayakatwang, sehingga beliau mengirim pasukan untuk menyerang Raden Wijaya. Namun karena kerjasama dengan tentara Mongol semua pasukkan Kadiri berhasil dikalahkan. Atas saran dari Arya Wiraraja, Raden Wijaya meminta tentara Mongol untuk menyerang Kadiri. Akhirnya tentara Mongol menyerang Kadiri yang beribukota di Daha dan berhasil mengalahkan Jayakatwang. Ketika para tentara Mongol sedang menikmati kemenangan, Raden Wijay dan pengikutnya melakukan serangan tiba-tiba. Para tentara Mongol yang tidak siap akan serangan itu akhirnya dapat dikalahkan dan kemudian meninggalkan Jawa, setelah itu Majapahit berdiri sebagai sebuah kerajaan.
Setelah Majapahit berdiri Raden Wijaya diangkat sebagai raja dan memiliki gelar Abhiseka Kertarajasa Jayawardhana, beliau kmudian mengangkat Arya Wiraraja sebagai penasehat kerajaan dan bergelar Rakryan Mantri Arya Wiraraja Makapramuka. Sebagai penasehat beliau selalu memberikan saran-saran yang baik kepada sang raja Sangramawijaya. Namun semua itu berubah ketika putranya atau yang lbih seting dikenal dengan nama Rangga Lawe memberontak, walau pemberontakkan tersebut dapat ditumpas namun dalm penumpasannya Rangga Lawe terbunuh dan itu membuat Arya Wiraraja sakit-sakitan. Akhirnya ia meminta Sangramawijaya untuk menepati janjinya. Akhirnya Kertarajasa memberikan Majapahit di bagian Timur yang beribukota Lumajang kepada Arya Wiraraja. Setelah itu nama Arya Wiraraja tak lagi terdengar dan diperkirakan ia meninggal sekitar tahun 1316, karena pada saat itu Majapahit bagian Timur telah bersatu kembali dengan Majapahit bagian Barat dan bukti menunjukkan pada saat itu Arya Wiraraja tidak lagi menjadi raja di daerah tersebut.

Reza Alkahfillah (Pend Sejarah 08)


Share/Bookmark Baca Selengkapnya......

Museum UNJ

Ternyata UNJ punya museum, yah walaupun kecil dan gak sebagus museum-museum lain, tapi banyak hal yang membuat gw tertarik,,,, museum yang terletak di lantai dasar perpustakaan ini
didalemnya tuch ada beberapa perangkat komputer yang udah lama banget..
ada yang gede banget,,, tapi gw sangat amat tertarik... kalo emank luw semua terutama anak UNJ nie ya,, suka sama sejarah UNJ lw bisa datengin museum dari UNJ itu sendiri...

liat khan,,,
nie tu printer jadul banget, tapi komponennya sangat amat menarik,, walau udah lama gak di gunaiin tapi tetep aja sangat amat menarik perhatian...


liat khan ternyata ada sisi lain UNJ yang keren... UNJ juga bisa bikin robot, dan tau gak nie robot berbahan bakar minyak tanah,,,,, hebat yah anak UNJ.. hho.. narsis dikit gak papa khan...

dan ini lah yang paling keren dari semua barang-barang di museum UNJ,,, tw gak lo semua ni tuch laptop versi jaman dulu,, gw gak nyangka aja UNJ punya yang beginian,,, dan yang paling membuat gw terkejut ini tuch generasi pertama!!! dan kalian tau ni mereknya apple lho...
hha jadi makin bangga gw ama UNJ...
hhi...
sampai bertemu di berita selanjutnya tentang UNJ.

Reza Alkahfillah (Pend Sejarah 08)


Share/Bookmark Baca Selengkapnya......

Peristiwa MANDOR di Kalimantan Barat

Monday, 5 April 2010



Buat sebagian orang nama Mandor mungkin sudah sangat sering terdengar. Tapi jika berbicara mengenai kota Mandor, mungkin sebagian dari kita masih sangat asing mendengarnya. Bahkan sebagian dari kita tidak mengetahui bahwa dahulu pada masa penjajahan Jepang pernah terjadi suatu peristiwa berdarah yang pernah terjadi di kota Mandor tersebut.
Kota Mandor sendiri dahulu merupakan wilayah dari Kabupaten Pontianak, namun kini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Landak di provinsi Kalimantan Barat. Pada saat itu Kalimantan Barat berhasil dikuasai oleh pasukan Jepang yang berasal dari pasukan ke-29, yang berhasil membuat pasukan belanda kocar-kacir. Hingga akhirnya pada awal februari seluruh kota Kalimantan berhasil dikuasai oleh tentara Jepang.
Ketika berhasil menguasai Kalimantan Barat, termasuk Pontianak, tentara Jepang banyak sekali melakukan penindasan kepada rakyat Kalimantan Barat, hingga banyak dari mereka yang ditindas itu kemudian meninggal. Biasanya yang melakukan penindasan dan penyiksaan tersebut adalah Kempeitai dan Tokkeitai. Model penyiksaan mereka biasanya adalah dengan terapi air dimana mulut para tahanan dimasukkan air melalui selang dan juga penyungkupan. Kebanyakan dari mereka yang menjadi korban adalah dari kalangan feodal, cerdik pandai, ambtenaar, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga rakyat jelata.
Yang membuat peristiwa ini memilukan adalah para korban tersebut dibantai dengan cara kepala mereka dipancung hidup-hidup dengan samurai setelah kepala mereka ditutupi dengan sungkup, dan ini dibuktikan dengan banyaknya samurai patah di sekitar lokasi pemancungan. Dan kota Mandor sendiri pada saat itu adalah ladang pembantaian tersebut. Tak terhitung berapa banyak korban yang tewas akibat pembantaian tersebut.
Menurut Yamamoto, seorang mantan Kempeitai di daerah tersebut mengatakan bahwa jumlah korban mencapai angka sekitar 50.000 orang. Dan sebagian dari mereka yang dibunuh tersebut adalah kaum-kaum intelektual dan tokoh-tokoh masyarakat. Bahkan Sultan Pontianak pun menjadi korban dari peristiwa ini bersama dengan 60 orang kerabatnya. Disini jelas sekali pembantaian yang dilakukan Jepang tersebut sangat kejam dan tidak berprikemanusiaan.

Sebenarnya pembantaian yang dilakukan Jepang di Kalimantan Barat tersebut memang mempunyai suatu maksud. Kalimantan Barat sendiri mempunyai lokasi yang strategis dan hanya mempunyai penduduk sekitar satu setengah juta jiwa. Selain itu Kalimantan Barat sendiri mempunyai wilayah yang sangat luas yaitu satu setengah kali luas pulau Jawa ditambah Madura dan Bali. Kalimantan sendiri pada waktu itu akan dijadikan seperti Manchuria dan Korea kedua.
Pada waktu itu di Kalimantan Barat, semua orang yang berumur dua belas tahun ke atas semuanya akan dibunuh habis. Generasi sisanya sampai kanak-kanak akan dididik dengan ala Jepang ditambah dengan orang-orang jepang yang akan didatangkan nantinya sebagai transmigrasi. Maka jadilah Kalimantan barat lima puluh tahun mendatang sebagai “ Jepang beneran” dan itu merupakan rencana militer Jepang. Itulah sebabnya mengapa banyak kaum intelektual yang dibunuh pada saat pembantaian di kota Mandor tersebut.
Dan setelah Indonesia merdeka, di tempat dimana peristiwa tersebut terjadi yaitu di daerah Mandor pada tanggal 28 Juni 1944. Dibangun sebuah Monumen perjuangan untuk mengenang para korban pembantaian tersebut, yang diberi nama Monumen Juang Mandor yang diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat pada saat itu Kadarusno tahun 1977.

M Alfian Nugraha (Pend Seejarah 08)


SUMBER:
Usman Syafaruddin, Isnawita din. 2009. Peristiwa Mandor Berdarah, Media Presindo.Yogyakarta
www.wisatalandak.blogspot.com



Share/Bookmark Baca Selengkapnya......